Tahapan Penting Dalam Pengolahan Beton

 Tahapan Penting Dalam Pengolahan Beton

Salah satu proses perlu didalam proyek pembangunan adalah proses pengolahan beton. Proses ini wajib dilaksanakan bersama dengan benar agar diperoleh hasil yang terlalu berkualitas. Pengolahan beton meliputi beberapa tahapan yakni pencampuran atau pengadukan bahan-bahan beton, pengangkutan atau pindahan adukan beton, penuangan adukan beton, memadatkan adukan beton, meratakan permukaan beton dan perawatan beton.


Tentu saja didalam proses ini dibutuhkan alat-alat bantu agar tiap tiap tahapan pekerjaan dapat berlangsung lebih enteng dan cepat. Selain itu, komposisi campuran untuk pembuatan beton terhitung wajib pas untuk meraih kekuatan yang diharapkan.


Pencampuran atau Pengadukan Bahan-bahan Beton

Pada dasarnya beton dibikin bersama dengan menggabungkan tiga bahan utama yakni semen, agregat dan air. Untuk agregat, terkandung dua macam agregat yang umum dipakai yakni kerikil sebagai agregat kasar dan pasir sebagai agregat halus. Selain ketiga bahan tersebut, tersedia kalanya dicampurkan pula zat aditif, contohnya saja zat aditf untuk mewarnai beton, zat aditif agar beton tahan air, zat aditif agar beton cepat kering dan zat-zat aditif sejenis lainnya jasa pengaspalan jalan .


Adapun komposisi material adukan beton didalam tiap tiap 1m3 sudah diatur berdasarkan standar SNI 7394: 2008. Contohnya saja beton mutu K 125 komposisi materialnya terdiri dari semen 276 kg, pasir 828 kg, kerikil 1.012 kg, dan air 215 kg. Beton mutu K 125 adalah beton klas E yang dipakai untuk konstruksi lantai dasar.


Dalam jumlah kecil, pengadukan bahan-bahan beton dapat dilaksanakan bersama dengan mengandalkan tenaga kerja yang ada. Tetapi untuk pengadukan didalam jumlah besar, tentu saja dibutuhkan alat bantu. Alat bantu ini memicu hasil adukan material beton lebih merata, sempurna, dan tentu saja lebih cepat. Alat pengaduk beton atau yang dikenal bersama dengan istilah molen ini tersedia yang berwujud mesin statis, semi mobile dan full mobile atau mixer truck.


Pengangkutan atau Pemindahan Adukan Beton

Bila material-material beton sudah diaduk sampai rata sempurna, tahapan selanjutnya adalah mengangkut adukan beton selanjutnya ke daerah penuangannya. Proses ini wajib dilaksanakan bersama dengan cepat sebelum semen bereaksi bersama dengan air Jasa Pengecoran Jalan Beton .


Untuk skala kecil, adukan beton dapat diangkut bersama dengan memanfaatkan ember atau gerobak dorong. Sedangkan untuk skala besar, adukan beton umumnya diangkut bersama dengan memanfaatkan truk aduk beton, pompa atau bersama dengan memanfaatkan ban berjalan. Jika jarak antara wilayah pengadukan beton dan menuangan memadai jauh, umumnya dipakai alat bantu berwujud truk aduk beton. Sementara itu jika daerah penuangan memadai tinggi, dapat digunakan pompa. Pada pembangunan gedung bertingkat banyak, adukan beton umumnya dipindahkan bersama dengan pemberian crane.


Penuangan Adukan Beton

Hasil beton yang baik diperoleh dari cara penuangan adukan beton yang benar. Proses penuangan wajib dilaksanakan bersama dengan cepat agar adukan beton tetap didalam keadaan plastis dan dapat mengalir bersama dengan lancar sampai ke rongga antara tulangan. Penuangan ini menjadi dari sudut-sudut bekisting terendah. Adukan beton tak boleh dimasukkan ke bekisting bersama dengan jarak lebih dari 2 m. Jika melebihi jarak maksimum 2 m, maka dapat memicu segregasi. Gunakan tremi atau corong jika jarak melebihi tinggi maksimum.


Bila kala penuangan didalam keadaan hujan yang deras, sebaiknya menjauhkan menuangkan adukan beton tanpa memanfaatkan penutup di bagian atasnya. Sebab air hujan yang masuk dapat memicu mutu beton menjadi menurun. Karena itu wajib disiapkan peneduh jika proses pengerjaan beton berlangsung di musim hujan.


Jika proses penuangan beton sudah dimulai, maka proses ini tidak boleh berhenti sampai selesai penuangan terhadap suatu penampang. Permukaan atas wajib terisi penuh dan rata bersama dengan campuran beton untuk meraih mutu beton yang terlalu kokoh.


Memadatkan Adukan Beton

Tahapan selanjutnya sesudah penuangan adukan beton adalah memadatkan adonan beton yang sudah dituang. Tahapan ini mempunyai tujuan untuk menghilangkan udara yang terjerat di didalam adukan beton. Jika dibiarkan, udara yang terjerat selanjutnya bakal memicu beton menjadi keropos.


Pemadatan ini dilaksanakan segera sesudah proses penuangan selesai dilaksanakan dan adukan beton tetap didalam keadaan plastis. Pemadatan dapat dilaksanakan bersama dengan menusuk-nusuk tuangan beton atau bersama dengan penggetaran. Saat ini sudah tersedia alat bantu yang secara tertentu dirancang untuk mempercepat proses pemadatan beton. Alat bantu yang disebut vibrator beton atau concrete vibrator ini dapat membuahkan getaran ke seluruhan permukaan beton terhadap radius tertentu agar adukan beton terlalu padat tanpa area udara yang terjebak.


Meratakan Permukaan Beton

Jika proses pemadatan beton sudah selesai dilakukan, pekerjaan dilanjutkan bersama dengan meratakan permukaan beton. Secara sederhana, proses perataan permukaan beton dapat dilaksanakan bersama dengan memanfaatkan cetok dan terhitung papan perata. Sementara itu untuk meratakan permukaan lantai cor bersama dengan cepat, dapat digunakan alat bantu layaknya power trowel. Alat bantu ini berfaedah meratakan permukaan lantai cor didalam keadaan kering 75%.


Perawatan Beton

Inilah tahapan akhir didalam pengolahan beton yakni perawatan beton. Perawatan ini wajib dilaksanakan agar proses reaksi semen dan air berlangsung bersama dengan baik. Adapun perawatan yang dilaksanakan adalah bersama dengan memelihara agar permukaan beton tetap lembab sampai proses reaksi menggapai kala yang ditentukan yakni kurang lebih 28 hari. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Hotel Berkualitas dengan Harga Terjangkau

Syarat Aqiqah Anak Laki Laki dan Perempuan